Titik Nol

Hola….masih dalam kondisi UTS..
Menyempatkan diri lagi untuk mengisi lembaran-lembaran kisah
dalam hidup ini. Iya benar…hidup di dunia yang fana ini…
Hidup yang penuh lika-liku, suka, duka, tangis, tawa…
Well….
Coretanku kali ini adalah hasil dari renungan-renungan dari
Februari sampai bulan ini. Yup, walaupun sebenernya setiap
hari selalu merenung, tapi dapat aku ambil kesimpulan yang
aku yakin validitasnya… kesimpulan itu adalah:

” Semua yang ada di dalam hidup ini, akan kembali ke TITIK NOL.

Apapun itu.SEMUANYA akan kembali ke titik nol.”

Kejadian-kejadian yang kulalui ini membuatku memiliki pandangan baru.
Contohnya, ketika aku menghadapi suatu kondisi dimana aku harus bangkit
lagi, memulai hidupku tanpa adanya sapaan mesra seseorang yang pernah
mengisi hari-hariku dengan keceriannya. Itulah, titik nol bagiku.
Titik dimana aku dulu membuat diriku bangkit lagi, tersenyum kembali
walau hati tersayat. Aku berusaha memulai hari-hariku tanpa dia.
Aku kembalikan semua ini kepada-Nya….Karena aku yakin, semua ini adalah
kehendak-Nya….Aku percaya dengan sepenuh hatiku, rahasia-Nya pasti Indah.
Dia takkan pernah mengingkari janji-Nya..
Ga terasa, air mataku mengalir dengan derasnya.

Aku hanya bisa berkata:
Apabila ada masa dimana masalah terjadi, bahkan dari hari ke hari semakin rumit,
maka kembalilah ke titik nol. Kembali ke diri kita. Apakah kita ikut berkontribusi
membuat rumit masalah, atau malah kita yang mengobarkan api masalah. Hingga akhirnya,
kembalikanlah segalanya kepada Sang Pencipta. Tawakkalkan kepada-Nya, mohonlah
ampun kepada-Nya.

Well, it’s simple. Cukup sederhana. Pada dasarnya, semua ini sederhana.
Namun terkadang hal yang sesederhana itu sering diabaikan. Kita lebih sibuk memikirkan
hal yang terlalu besar, dampak terlalu dahsyat,solusi yang lebay. Padahal kita paham,
kita tuh punya Tuhan. Namun kenapa, kita gengsi banget menangis kepada-Nya, terlalu
angkuh untuk mengakui bahwa kita tidak bisa menghadapi segala ujian tanpa-Nya.
Itulah manusia, ga pernah luput dari kesalahan.
Dan, kesederhanaan ternyata tidak cukup untuk membuat manusia memahami.

Ga hanya itu, seburuk apapun manusia, sebanyak apapun kita berbuat dosa,maksiat,
pasti ada masa kita akan kembali ke titik nol, titik balik, dimana kita akan
tersadar dengan semuanya, alias bertaubat.
Aku yakin itu. Hanya masalahnya, entah kapan saat itu terjadi. Apakah Tuhan
membuka hati kita atau menutup hati kita sampai ajal menjemput kita??

Sering sekali kan, kita dengar istilah ‘Nol kilometer’.
Dari situ manusia memulai perjalanan, dan di situ pula manusia akan mengakhiri perjalanan.
Siklus manusia: bayi yang mungil dan bersih, lalu anak-anak, dewasa,dan akhirnya tua.
Pada masa tua itulah sebagai titik balik manusia, bahwa manusia akan
kembali seperti bayi, mulai kekanak-kanakan, mulai dari perilaku sampai emosi.
Hingga akhirnya, semua yang bernyawa, pasti akan kembali ke titik awal penciptaan,
yaitu TANAH. Kembali menghadap Sang Pencipta Yang Maha Agung.

Well, itulah yang benar-benar aku sadari. Apapun tujuan kita,
pasti akan kembali ke titik nol. Hingga puncaknya, semua yang
bernyawapun akan kembali ke asal, kepada Sang Pencipta.
Yup, balik lagi ke TANAH…
Dan, hidup ini sebenernya sederhana kok. Beratus-ratus kilometer
yang kita tempuh, PASTI kita akan kembali ke titik nol. Hidup di dunia
ini ibarat turis, cuma mampir, lalu balik lagi ke tempat asal kita.
Semoga semua ini menjadi renungan untuk kita semua.

Gambar dari sini