Teman yang Membawa ke Surga

Well, edisi kali ini aku berniat membahas sesuatu yang
mungkin sepele, tapi sebenernya penting bgt. Well, tujuanku
menulis dengan judul seperti itu bukan untuk menghakimi
siapapun. Intinya, ya hidup itu pilihan…Dan yang terpenting
adalah, JANGAN MEMUTUS SILATURAHMI. Mari kita baca tulisan
selanjutnya.

Apa se definisi ‘teman baik’ menurut temen-temen? Well, pasti
jawabannya macem-macem. Karena, kata ‘baik’ itu juga relatif.
Well, mungkin ada yang menjawab gini :
1. Bisa dipercaya dan menjadi tempat untuk menceritakan semua rahasia.
2. Seseorang yang setia menemani baik ketika sedih maupun bahagia.

Kedua alasan tersebut memang logis kok. Namun, mungkin kita melupakan
1 hal tentang definisi teman yang baik itu. Hal yang SERING bgt kita
lupakan adalah :
Seseorang yang membantu kita untuk lebih dekat kepada Allah,
membuat kita menjadi lebih patuh dan taat kepada perintah dan ajaran-Nya,
serta memberi keuntungan positif untuk umat.

Pernahkah terbesit dalam benak kita, untuk memiliki teman dekat dengan
definisi seperti di atas?? Jawaban ada pada diri Anda sekalian.
Dan memang, aku harus mengakui bahwa teman bukan sekadar seseorang
yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama (belanja, nggosip, dll).
Peranan teman ternyata lebih dalam dari sekedar berbagai sudut pandang yang
dangkal. Yang baru saja aku baca, ternyata teman bisa membantu kita melakukan
amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga. Di sisi lain, teman juga
bisa menghalangi diri kita dari perjalanan menuju surga. Pengaruh teman
terhadap diri kita sungguh luar biasa, bahkan melebihi anggota keluarga.
Inilah pentingnya berhati-hati dalam memilih teman.

Bener ga tuh?? Perilaku kita itu sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan.
Secara gitu, kita di rumah cuma berapa jam. Sebagai contoh aku. Pergi dari
Jam 7 pagi, pulang jam 5 sore. Kalau ada tugas kelompok, bisa jadi sampai
rumah jam 9 malem. Habis itu, aku sibuk di rumah sama tugas
kuliah dan tugas lainnya, atau malah pergi ke pulau kapuk :ngakak.

Well, bukan bermaksud sok alim atau menghakimi gitu. Aku hanya mengingatkan
bahwa: Kita memang butuh seorang teman yang PAHAM agama. Kenapa?? karena
itu lebih menenangkan. Teman semacam itu Insya Allah ga neko-neko, selalu
mengingatkan kita untuk selalu dekat dengan Allah. Wajar kan, udah jam
sholat, terus kita diingetin : “Ayo sholat….”
Ada yang ga terima kalau di ajak sholat?? Ada yang merasa terganggu kalau
diajak sholat?? NB: Buat yang muslim lo.

Sekarang gini aja deh, kita tanya kepada diri kita. Apabila diri kita
tidak shalat, tidak pernah berpuasa, gemar bergosip, atau gemar maksiat,
maka sudah seharusnya kita memiliki teman-teman yang mampu memperbaiki perilaku
dan sikap kita. Alangkah ruginya jika kita memiliki teman yang justru
memperburuk moral, sikap, dan bahkan akidah kita. Ingat, hidup itu hanya sekali.
Masa’ se, kita mau hidup merugi?? Well, aku ga akan membahas lebih jelas lagi.
Aku percaya, teman-teman juga sudah cukup paham dengan penjelasan sebelumnya.

Intinya se simpel aja, dengan teman-teman yang baik dan shaleh, kita bisa
melakukan hal-hal positif yang menguntungkan umat. Kita pun menjalani kehidupan
yang bebas dari egoisme, kesedihan, kebencian, dan kegelisahan yang terjadi
jika berteman dengan teman-teman yang buruk. Mungkin ada yang kurang setuju,
kalau perilaku kita dipengaruhi oleh siapa temen kita. Tapi jika kita mau
berpikir lebih dalam, kita akan mendapatkan bahwa teman memiliki pengaruh
yang dahsyat. Inilah mengapa kita harus memilih teman secara bijak,
karena teman bisa mengubah hidup kita secara keseluruhan, baik positif
maupun negatif.

Karena alasan demikian, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda,

“Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari
kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Dari Anas, dia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda,
”Dan perumpamaan teman duduk yang baik itu bagaikan penjual minyak
wangi kasturi, jika minyak kasturi itu tidak mengenaimu,
maka kamu akan mencium bau wanginya. Dan perumpamaan teman duduk
yang jelek adalah seperti tukang pandai besi, jika kamu tidak
kena arangnya (percikannya), maka kamu akan terkena asapnya.”
(HR. Abu Dawud).

Well, gimana dong kalo kita ada di tengah-tengah teman yang ibadahnya
kurang taat?? Saranku se sederhana, ini deh:
1. Ubah diri kita, jadikan diri kita SELALU dekat dengan-Nya
2. Ajak teman kita kepada kebaikan. Yang sederhana dulu aja, contohnya
ngingetin sholat (alangkah baiknya kalo ngajak sholat berjamaah).
3. Sambil memperbaiki diri, kita tolong teman kita supaya selalu
dekat dengan-Nya.

Itu aja se saranku. Karena jujur, manusia kan bermacam-macam. Kita
pastinya ga hanya bergaul sama yang alim-alim aja. Jadi ya, kalau
ada  teman kita yang berakhlak kurang baik di mata Allah, ya sebisa
mungkin kita mengingatkan dia secara baik-baik. Ajaklah dia untuk
lebih taat. Do’akan dia supaya terbuka hatinya untuk menjadi
orang yang lebih baik. Ingat deh, sekecil apapun kebaikan yang ditanam,
pasti kebaikan pula yang akan kita petik. Insya Allah. Well, begitu
juga sebaliknya. Tapi se, aku memilih menanam kebaikan kok :malu

Well, sekali lagi aku tegaskan : aku ga mengajak supaya memilih-milih
teman berdasarkanb materi, asal-usul, dll. Aku hanya mengajak supaya
kita lebih berhati-hati. 1 Hal yang pasti: JANGAN MEMUTUS TALI
SILATURAHMI. Kenapa?? ganjarannya berat bgt loh ya. Mungkin temen-temen
bisa cari sendiri deh hadits-haditsnya :malu

Nah….percaya ga percaya, untuk urusan TEMAN HIDUP-pun, itu merupakan
cerminan dari diri kita kok (bukan cerminan materi, jabatan, dll).
Ingat, cerminan AKHLAK DAN AQIDAH KITA. Jadi ya kalau mendambakan
teman hidup yang ‘baik’, ya jadilag ‘baik’. Selama kita masih bernyawa,
marilah kita bersama-sama mengubah diri kita supaya menjadi insan yang
lebih baik, dan senantiasa mendapatkan cinta-Nya.. Aamiin Ya Allah..

Well, jika ada pihak yang tersinggung karena coretanku ini, aku mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Semoga bisa menjadi bahan renungan untuk
kita semua, supaya hidup kita lebih bermakna dan beruntung..Aamiin..
Terima kasih :kiss :peluk

Sumber Gambar