Mari berkarya

Well, setelah kemaren absen nulis..akhirnya dengan penuh perjuangan
sampai titik darah penghabisan (hiperbolis), aku mengumpulkan niat
untuk coret-coret buku digitalku. Iya, sekarang aku tau kenapa beberapa
hari ini aku cukup sensitif…hahahaha..biasalah, cewek….

Well, mungkin judulnya cukup serius yah..tapi tenang aja, ga perlu
dibikin serius deh. Karena kenyataannya emang ga se-cetar yang aku
tulis ahahaha…soo…WOLES ajo ya, cyiiiinnnnn….hidup cuma sekali,
ga usah dibikin ribet….

Well, jadi begini teman-teman…
Kemaren aku di-sms sama Pak Ketua Seminasik 2013, ketika aku sedang bersantai
menikmati jalannya cerita Film Kesukaanku “The Lord Of The Rings Trilogy”,
film yang ke-3 (tau lah judulnya apa). Isi SMS-nya se intinya bikin jurnal
buat Seminasik 2013, Oktober mendatang. Dan nampaknya, Pak Ketua sangat galau
akut karena jumlah penulisnya masih kurang. Apalagi, temen-temen seperjuangan
juga masih banyak yang di kampung halaman mereka. Lengkap sudah kegalauan yang
menimpanya. Ya sudahlah, memang aku sudah berniat untuk nulis, jadi ya kucoba
untuk melakukan jurus yang sudah berpuluh-puluh tahun aku pelajari. Well, jurus
itu adalah tentang menulis yang benar.

Well, sebelum aku membuka arsip skripsiku, aku SMS sama Tanteku, yang udah sering
publikasi jurnal, terutama jurnal internasional. Aku tanya sama Beliau :
“Tante, bobot publikasi jurnal itu tinggi ga se??”
Dengan bijaksana, beliau menjawab gini :
“Ga usah peduliin bobot dan dimana tulisan kita akan dipublikasikan , Mbak…
yang penting kita berkarya dulu.”
Yeaahhh…cetar juga jawabannya. Tapi memang, sangat bijaksana. Intinya se, kita
berkarya dulu. Tentang seberapa besar apresiasi orang laen terhadap karya kita,
itu urusan belakangan. Yang penting se, lakukan yang terbaik dulu deh.

Well, aku akui..terkadang kita minder, kurang pede, takut, dll lah sama kemampuan
kita. Akupun seperti itu karena kekuranganku yang tidak memiliki kemampuan programming
seperti temen-temenku. Tapi ada seorang temenku yang baik banget, ngasih aku semangat:
“Mbak, dunia IT itu ga cuma jadi programmer. Sempit sekali pikiran orang-orang yang
menilai, kerja di IT itu hanya sebatas programmer. Yang penting, Mbak enjoy
yang Mbak lakukan.” Yep, terima kasih atas sarannya.

Yah, intinya se…kalau mau  berkarya, ya berkaryalah sebaik-baiknya. Urusan ‘apresiasi’
orang, itu belakangan. Yakin aja, kalau kita melakukan dengan sebaik-baiknya (ikhlas
tentunya), Insya Allah ada kemudahan kok. Selain itu, yang harus diingat adalah :
JANGAN MENYEPELEKAN SESUATU. Iya…terkadang disaat kita sedang terbang ke langit ke-7
(hiperbolis lagi), kita merasa terbuai dengan kekuatan kita. Well, kalau udah fase itu…
kita cenderung merasa kuat dan kurang peduli dengan sesuatu yang sebenernya ga kalah
pentingnya dengan yang penting (maksudnya apa se??). Hahahaha…maksudnya, kita cenderung
mengabaikan hal yang dirasa GA PENTING. Semoga kita tidak seperti itu yah..aamiin…
Tapi ya inget, bukan berarti kita harus terbebani. Jalani ada dengan WOLES…

Well, aku ga munafik kok kalau manusia itu pengen dapet apresiasi yang sebaik-baiknya.
Tapi, aku jadi teringat sama perkataan temenku yang udah ngasih aku semangat.
“Apabila seseorang melakukan sesuatu semata-mata karena ingin penghargaan dari orang,
entah itu pujian, duit, dll…apabila dia tidak mendapatkannya, biasanya tuh orang akan
stress. Bahkan, stress berat. “
Hemmmmm…dalam hatiku se, berkata. Iya se, karena dulu aku juga seperti itu. Hehehehe.
Makanya, mulai tahun ini, aku berusaha mengubah pola pikirku, supaya ga cepet stress.
Jadi yah, kalau mau berkarya…lakukanlah yang terbaik….Lakukan karena ingin dapet
apresiasi terbaik dari Allah SWT (ini malah HARUS). Hehehehe..So,gimana kesimpulannya???
“Do the best…and Let Allah do the rest..”

Well, nampaknya sekian dulu deh coretan geje dariku. Berhubung perut dah ga mau kompromi,
ku akhiri saja yah…sampai jumpa di laen kesempatan. Terima kasih..:kiss :peluk

Gambar