Hidup ini terlalu berharga untuk dihabiskan hanya untuk mengomentari orang lain. Mau dituduh pencitraan, sok suci, ya silahkan. Biarkan mulut nyinyir, yang penting kita masih bisa berkarya. Terkadang, para ‘nyinyier’ itu memberikan kontribusi yang sangat besar pada diri kita. So, diamkan saja.
“Anj*ng menggonggong, kafilahpun berlalu”.
Anj*ng yang menggonggong itu ga akan gigit kita. Kalo mau gigit se, ga pake gonggong dulu. Yah, itulah hidup. Semoga Allah membuka pintu hati para ‘nyinyier’. Aamiin.
“When a dog is barking, there’s no wisdom in barking back
When people start talking obnoxiously and ignorantly the worst thing you can do is respond. We have to learn to recognize a bark for a bark
And an intellectual criticism as an intellectual criticism”. (Taken from Notes on Tafsir)