Well, judul yang cukup keren, tapi emang FAKTA hahahaha. Aku nulis ini karena aku tersadar, bahwa aku memang mahasiswa. Yaeyalah, karena aku belum lulus kok. Seandainya aku dah lulus, dan sekolah lagi..ya tetep aja aku mahasiswa. But, it’s OK, dan aku sangat menikmati hari-hariku sebagai mahasiswa. Selain itu, status mahasiswa-ku juga mengajarkan kepadaku banyak hal, terutama ujian MENTAL.
Selama lebih dari 7 tahun jadi mahasiswa, banyak sekali yang kupelajari. Mulai dari arti kedisiplinan dan tanggung jawab, arti profesional, sistem kebut semalam (SKS), cara nyontek yang aman (jujur se, jaman S1..terkadang emang kayak gini :D), cara mengatur duit (aku emang ga kos, tapi ortu-ku cukup hemat kalo ngasi aku uang jajan), persahabatan, percintaan, dan per-per yang lain lah. Semuanya yang membentuk diriku yang sekarang.
Well, ku akui….aku memang belum sepenuhnya disiplin dan bertanggung jawab. Tapi, aku selalu berusaha untuk memperbaiki kualitas hidup dan diriku. Gimana caranya? Yah, berusaha memberi yang terbaik dari diriku. Kenapa kok yang TERBAIK?? Alasanku adalah, tujuan kita hidup adalah beribadah (wujudnya macem-macem lah). Yah, bukan bermaksud sok suci se, namun hanya mengingatkan diriku tentang hakekat hidup yang sebenarnya.
Yah, walaupun aku CUMA mahasiswa, aku ada kegiatan tambahan yang bisa digunakan sebagai sarana meningkatkan kualitas diri, dan mengurangi ketergantunganku kepada orang tua. Apakah itu? Anggap aja, aku kuli pendidikan. Tugasku cukup cetar juga se: ngajar, bikin soal, bikin modul, ngasi nilai, dll. Memang se, cukup berat juga kalo kuliah sambil nguli. Tapi disitulah aku belajar bertanggung jawab :
- Aku harus bisa membagi waktu
- Aku harus bisa membatasi diriku dalam mengatur jumlah kelas (ga rakus)
- Aku bisa belajar mengumpulkan soal dan nilai TEPAT WAKTU
- Aku harus profesional dalam menghadapi urusan kerjaan dan urusan keluarga
- Aku bisa belajar untuk tetap tegar walau banyak gonggongan dari orang yang nge-fans sama aku
- Aku HARUS bisa melawan penyakit MALAS yang menghinggapi ku (ini bener-bener butuh perjuangan deh). MALAS versiku : menunda pekerjaan (tugas kul dan tugas kerjaan). Tapi aku sadar, makin numpuk kerjaan..makin MALAS-lah diriku. So, aku dah mulai MAKSA diriku untuk mengurangi rasa MALAS.
- Aku belajar caranya BERSYUKUR dengan pendapatan yang aku terima.Alhamdulilah, selama ini aku merasa CUKUP, dan ga pernah KURANG.
- Aku tau rasanya kerja dalam team. Ini dia yang terkadang bikin aku ketawa. Kok ketawa? gimana ga ketawa se, kalo ada salah satu anggota team yang maunya cuma nitip nama doang. Selain itu, aku jadi lebih paham karakter temen-temenku, begitu juga sebaliknya. Nah, dari memahami karakter temen-temen, aku bisa membedakan: sikap yang pantas diteladani, dan sikap yang tidak pantas untuk diteladani 😀
- Berdamai dengan keadaan : Maksudnya, aku harus menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak-Nya. Ujian yang Dia berikan, tidak mungkin melebihi kemampuan kita. So, anggap aja derajat kita di hadapan-Nya akan naik deh hehehehe 😛
- Dll ( dan lainnya lupa :D)
Well, kayaknya itulah poin-poin penting yang memang aku alami. Walau aku berstatus mahasiswa, tapi aku bener-bener menikmati statusku. Toh, status MAHASISWA merupakan sarana untuk melatih integritas diri (anggap aja, keutuhan dan kekuatan jati diri yang sesungguhnya). Dan, integritas inilah yang merupakan salah satu komponen penentu kualitas diri kita. Siapa yang ga pengen dirinya berkualitas?? Jawaban hanya ada pada diri teman-teman.
Well, berhubung sudah malam, ijinkan daku untuk mengakhiri edisi yang makin kribo ini. Semoga teman-teman yang senasib dengan aku, dilancarkan segala urusannya. Dan, untuk yang statusnya sebagai pendidik mahasiswa, pesanku adalah : jangan ‘belagu’ deh. Sampai ketemu di edisi kribo selanjutnya :kiss :peluk